KONSEP DIRI DAN UJIAN


Seorang siswa kelas XII berceloteh "Pasti Ujian Akhir Nasional susah"seorang lagi berceloteh " saya pasti nilainya jelek", seorang siswa kelas XI menimpali " saya paling susah menghadapi pelajaran Matematika". kata-kata yang diucapkan siswa tersebut menunjukkan bahwa dia menilai dirinya tidak mempunyai cukup kemampuan.
Perasaan seseorang bahwa ia tidak mempunyai kemampuan menunjukkan adanya sikap negatif terhadap terhadap kualitas kemampuan yang ia miliki. Padahal segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara orang tersebut memandang kualitas kemampuan yang ia miliki. pandangan yang menganggap pelajaran itu sulit mengakibatkan orang tersebut akan merasa sulit dalam menghadapinya. Sebaliknya pandangan yang menganggap pelajaran/ujian itu mudah maka orang tersebut akan merasa mudah dalam menghadapinya.
Pandangan dan sikap seseorang terhadap dirinya sendiri disebut dengan istilah "KONSEP DIRI". Orang yang selalu mempunyai sikap negatif dalam menghadapi satu situasi secara otomatis motivasinya pun akan rendah dan mengharapkan tingkat keberhasilannya pun akan rendah, sebaliknya orang yang selalu mempunyai sikap positif dalam menghadapi situasi secara otomatis motivasinyapun akan tinggi, sehingga harapan keberhasilannya pun tinggi. prestasi merupakan suatu kebutuhan.
Ujian merupakan ajang pengujian konsep diri siswa selaku seorang pelajar, tentunya mempunyai patokam-patokan nilai yang harus dicapai siswa sebagai batasan untuk dapat dinyatakan lulus. Dengan adanya penetapan patokan tersebut guru selalu berusaha agar siswa agar mencapai patokan tersebut. Sudah barang tentu tidak semua siswa berhasil mencapai patokan yang telah ditetapkan, siswa yang berhasil mencapai patokan bahkan melampaui akan dipandang sebagai siswa yang mempunyai konsep diri posistif dan berhak dapt penghargan karena motivasi dan usahanya yang gigih dalam menghadapi ujian.
Bagi siswa yang berhasil lulus ujian pun masih ada perbedaan pandangan, siswa yang memandang dirinya negatif menganggap keberhasilan yang mereka capai hanya suatu kebetulan saja atau karena faktor keberuntungan Sedangkan bahwa yang memandang dirinya positif akan menganggap keberhasilan ada sebagai akibat adanya kemampuan yang dimiliki.

EVENT ORGANIZER


TRIK MENDIRIKAN EVENT ORGANIZER

Beberapa hal yang sebaiknya Anda persiapkan dalam mendirikan event organizer, sebagai berikut:

  1. Tempat. Apakah harus menyewa tempat atau bisa dijalankan dari rumah? Anda mungkin akan keluar jauh lebih banyak uang jika harus menyewa tempat sendiri, padahal mungkin Anda tidak menggunakan kantor setiap hari. Anda mungkin akan lebih sering mengunjungi klien diluar kantor. Karena itu jika dana Anda terbatas bisa dipertimbangkan untuk berkantor di rumah.

  2. Modal. sediakanlah modal yang cukup untuk keperluan sebagai berikut:

    1. Modal awal membuka usaha (perijinan, inventaris kantor seperti kcomputer, handset telpon, meja kursi, kendaraan)
    2. Modal kerja untuk membayar biaya operasional selama perusahaan belum menghasilkan keuntungan. Biaya operasional antara lain listrik, telpon, gaji karyawan, kas kecil, dan lain-lain. Siapkanlah modal kerja minimal 6 s/d 12 bulan, atau jika Anda optimis bisa disiapkan 3 bulan saja
    3. Adapun pajak bisa dipotong dari laba kotor, sehingga laba bersih menjadi milik perusahaan. Untuk mengetahui apakah bisnis Anda laba atau rugi tentunya Anda harus membuat laporan Laba Rugi secara rutin tiap bulan.

  3. Rencana pengendalian keuangan:

    1. Proyeksi laba rugi, arus kas, dan Neraca sampai dengan minimal 1 tahun atau sampai dengan 3 tahun ke depan. Tujuannya adalah agar dengan menetapkan target pemasukan (omzet) pada laporan Laba Rugi, Anda bisa memperkirakan dari pemakaian modal pada laporan arus kas kapan bisa break even. Kemudian melihat perkembangan harta kekayaan perusahaan di laporan Neraca
    2. Menyelenggarakan administrasi usaha secara tertib dengan melakukan pembukuan secara rutin.misalnya dengan membuat buku kas harian dan buku kas bulanan.

  4. Strategi pemasaran:

    1. Buatlah strategi penetapan harga fee yang kompetitif atas pemakaian jasa Anda
    2. Tetapkanlah siapa target market bisnis Anda
    3. Jasa apa saja yang ditawarkan event organizer Anda
    4. Buatlah strategi promosi yang ampuh dan mudah dijalankan, agar event organizer Anda cepat dikenal orang.
Semoga berhasil dan sukses untuk Anda.

Salam,

MASTER OF CEREMONY


APA SIH MASTER OF CEREMONY ?

MC kependekan dari Master of Ceremony. Artinya “penguasa acara”, pemandu acara, pengendali acara, pembawa acara, pengatur acara, atau pemimpin upacara. MC bertindak selaku “tuan rumah” (host) suatu acara atau kegiatan/pertunjukan. Ia nerperan mengumumkan susunan acara dan memperkenalkan orang yang akan tampil mengisi acara. Ia pula yang bertanggung jawab memastikan acara berlangsung lancar dan tepat waktu, serta meriah atau khidmat dari awal hingga akhir.

Jangan samakan MC dengan protokoler/protokol. Kedunya berbeda. MC itu bagian dari aktivitas protokoler. MC adalah pembawa acara yang bertugas untuk mengendalikan jalannya acara. Sedangkan protokol adalah tata acara, khususnya acara resmi, seperti acara kenegaraan atau melibatkan pejabat negara; pengaturan keseluruhan kegiatan dari awal hingga akhir.

Bahkan, protokoler ada UU-nya, yakni UU No. 8 Tahun 1989. Disebutkan, protokol adalah serangkaian aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi. Aturan itu meliputi:

(a) Tata Tempat yaitu tata urutan tempat bagi pejabat negara, pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, dalam acara kenegaraan atau acara resmi;

(b) Tata Upacara – seperti tata bendera, lagu kebangsaan, pakaian upacara, dan sebagainya; dan

(c) Tata Penghormatan –penghormatan kepada seseorang, kepada bendera kebangsaan, lagu kebangsaan, dan sebagainya.

Bagaimana sih caranya jadi MC wedding misalnya? Secara umum, seorang MC idealnya memiliki performance (penampilan) yan good looking, orangnya enak dipandang dan suaranya enak didengar.

MC yang baik memiliki suara yang enak didengar, alamiah (tidak dibuat-buat), atau wajar; memiliki vokal yang jelas dan powerful; memperhatikan intonasi, aksentuasi, dan artikulasi; juga memiliki “Microphone Voice”, yakni suara yang enak didengar setelah melalui alat pengeras suara.

Tentu saja, seorang MC harus lancar berbicara. Prinsip berbicara bagi seorang MC dirumuskan dalam “B-C-A-E Formula”, yakni: Brief – Ringkas, langsung ke inti (straight to the pooint), tidak bertele-tele; Clear – Jelas, langsung dimengerti, tidak membingungkan, pengucapan kata demi kata dilakukan dengan jelas; Audibel – Dapat didengar dengan baik, powerful; dan Ease – Lancar, mengalir.

Kelancaran berbicara salah satu faktor pendukungnya adalah berwawasan luas. Khususnya berkaitan dengan tema acara, sehingga bisa memberikan pengantar yang memikat dan menimbulkan interest.

Jangan lupa, MC adalah “penghibur” juga. Karenanya ia harus humoris. Dengan demikian, ia akan mampu menyegarkan suasana dengan joke-joke yang menghibur hadirin.

Tugas dan peran MC sangat vital dan berat, salah satunya adalah MC wedding. Ia harus memastikan acara berjalan lancar, tepat waktu. Mengumumkan acara atau susunan acara yang akan berjalan. Harus paham benar keseluruhan acara yang akan berlangsung. Menarik perhatian hadirin untuk mengikuti jalannya acara dari awal hingga akhir. Menyusun acara dengan baik dan berkoordinasi dengan panitia. Mengecek pengeras suara (mike) atau sound-system agar berfungsi dengan baik. Mengecek kesiapan acara dan kehadiran orang-orang penting yang akan tampil dan hadir. Berkonsentrasi menyimak detil jalannya acara. Mengendalikan waktu agar acara berjalan sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan.

MC-lah yang ‘mengenalkan pembicara’ (introducing of the speaker) atau pengisi acara sebelum mereka tampil di podium dan pengantar materi yang akan disampaikannya.

MC adalah orang pertama, dan satu-satunya orang, yang berhak membuka acara atau berbicara secara “resmi” kepada hadirin. Jangan lupa, karena MC adalah orang pertama yang berbicara dalam suatu acara, maka MC harus memperkenalkan diri sendiri kepada hadirin. “Introduce yourself, even if you think everyone should know who you are,” kata toastmaster.org dalam “Being A Master of Ceremony”.

HUMAS

UNDUH DISINI

MANEGEMENT

UNDUH DISINI

NEGOSIASI


POLA NEGOSIASI


Dalam melaksanakan negosiasi seseorang baik atas nama sendiri maupun kelompok/lembaga perlu memperhatikan pola berikut ini:
1. Sikap badan yang tegap dengan bahu yang tidak tegang.
2 Ekspresi wajah terbuka dan ramah.
3. Bersih, necis dan berpakaian rapih.
4. Tangan kanan tidak memegang suatu benda.
5. Jabatan tangan dan tatapan mata pertama mencerminkan sikap dapat dipercaya
dan meyakinkan.
6. Gerakan dan pembicaraan mantap dan tidak tergesa-gesa.
7. Gunakan kurang lebih 5% dari waktu yang akan dipakai untuk mencairkan suasana awal.

Tentunya pola diatas bukanlah harga mati untuk bernegosiasi, namun dapat disesuaikan dengan obyek dan atau subyek negosiasi yang bersangkutan.

KETRAMPILAN NEGOSIASI

Negosiasi yang efektif adalah orang yang sadar akan berbagai reaksi yang dapat ditimbulkannya pada orang lain, dan secara trampil dapat menghindari lubang perangkap dalam negosiasi.
Ketrampilan dasar negosiasi terletak pada cara :
1. Kemampuan berkomunikasi.
2. Kemampuan menciptakan kondisi yang efektif untuk berkomunikasi.
3. Kemampuan menyajikan informasi.
4. Kemampuan menyajikan kasus.
5. Membuat agar masalah tampak sederhana dan mudah dipecahkan.
6. Mendengarkan dengan aktif.
7. Menggunakan ketrampilan komunikasi non verbal.

NEGOSIASI YANG HANDAL

Sifat-sifat dan karakteristik minimal yang harus dimiliki seorang negosiator adalah:
1. Bercita-cita tinggi.
2. Penampilan yang baik.
3. Kreatif.
4. Pandai mengemukakan pendapat.
5. Pendengar yang aktif.
6. Bertekad maju dan pantang menyerah
7. Pikiran terarah.
8. Memiliki daya tahan terhadap frustasi.
9. Tenang dan berfikir positif.
10. Menyukai negosiasi dan melihat konflik sebagai hal yang normal dan konstruktif.
11. Percaya diri.
12. Disiplin
13. Selalu berusaha membuat orang lain senang.

Ringkasnya seseorang dapat menjadi negosiator yang handal apabila memiliki ketrampilan INTERPERSONAL SKILLS, MARKETING SKILLS DAN MANAGERIAL SKILLS.

MENGETIK 10 JARI

unduh disini

PRAKERIN DAN KONSEP DIRI SISWA


EFEK PRAKERIN TERHADAP KONSEP DIRI SISWA SEBAGAI CALON TENAGA KERJA
oleh : Drs. Kholil GA

Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan salah satu aspek dari keseluruhan Pendidikan Kejuruan, dipandang sebagai salah satu pengalaman penting bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Hal ini dikarenakan Praktek Kera Industri merupakan cara untuk membawa siswa kepada situasi kerja yang sesungguhnya, lebih jauh lagi diharapkan agar kelak para calon tenaga kerja tersebut dapat mengaplikasikan prilaku kerja yang baik setelah mereka menjadi pegawai yang sesungguhnya.
Pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk membantu perkembangan setiap individu. Demikian pula halnya Prakerin, tujuan utamanya adalah membiasakan siswa kepada tugas profesional sehingga konsep diri mereka dapat berkembang sebagai pegawai yang mampu bekerja.Prakerin juga dipandang sebagai usaha untuk melatih calon pegawai agar mempunyai empati, mampu menerima diri sendiri serta mengurangi rasa cemas dan keraguan terhadap kemampuan bekerja mereka.
Dalam prakteknya banyak kendala yang dihadapi siswa prakerin ini salah satunya adalah kendala dari dalam diri siswa itu sendiri yaitu kurangnya kepercayaan diri dalam menghadapi berbagai situasi lingkungan kerja di perusahaan. Kurangnya kepercayaan diri ini dapat mengakibatkan menurunnya konsep diri, sehingga apapun tugas yang diberikan oleh pembimbing dilaksanakan dengan penuh keraguan dan ketidakpercayaan pada diri sendiri.
Harap diingat bahwa Prakerin sangat mempengaruhi konsep diri siswa sebagai calon tenaga kerja sebaliknya konsep diri siswa sebagai calon tenaga kerja sangat mempengaruhi keberhasilan praktek kerja industri. jadi sebelum siswa melaksanakan praktek kerja industri selayaknya dipersiapkan terlebih dahulu baik mental maupun skillnya sehingga pada saat prakerin minimal mereka memiliki konsep diri yang positif (optimis, tidak ragu, tidak cemas). Begitupun sebaliknya selesai melaksanakan prakerin dapat dipastikan para siswa tersebut memiliki konsep diri yang tangguh sanggup menghadapi berbagai kendala yang sering ditemui di dunia usaha dan industri.
Penghargaan terhadap hasil kerja yang baik, tanggung jawab yang tinggi menyebabkan siswa merasa dihargai keberadaannya, secara otomatis akan memicu konsep diri siswa menjadi meningkat. Aamiin.

MASA PERCOBAAN

UNDUH DISINI

BASIS DATA

UNDUH DISINI

MAIL HANDLING

Unduh disini

PRESENTASI PENGELOLAAN INFORMASI

Unduh disini

TEKNIK PRESENTASI

Unduh disini untuk melihat power point nya

ADMINISTRASI PERKANTORAN


MANAJEMEN PERLENGKAPAN DAN PERALATAN KANTOR

Perencanaan kantor yang baik diperlukan pertimbangan tentang jenis-jenis perlengkapan kantor, perabot kantor dan mesin-mesin tertentu untuk dilakukan dengan cara kerja yang dikehendaki, berdasar urutan pekerjaan dan kecakapan yang diperlukan. Oleh karena itu pengetahuan tentang perlengkapan, perabot kantor, dan mesin-mesin amat penting untuk perencanaan kantor. Manager kantor tidak akan dapat memperoleh hasil yang sesuai dengan harapan apabila tidak diberikan alat-alat fisik yang baik.

A. ISTILAH PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

Kalau kita masuk ke sebuah kantor yang besar, kita akan dapat melihat berbagai perlengkapan kantor, antara lain meja, kursi, rak-rak almari, mistar, pelubang kertas, mesin ketik, dan mesin hitung. Kesemua alat disebut perlengkapan kantor. Jadi perlengkapan kantor terdiri atas bermacam peralatan kantor.

Peralatan kantor dapat dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu :

1. Perabot Kantor

Perabot kantor dalam bahasa inggris disebut office furnitures. Perabot kantor biasanya meliputi meja tulis dengan kursinya, lemari arsip, meja biasa, rak, lemari besi dan perabot lainnya. Perabot kantor tersebut adalah peralatan kantor yang tidak habis dipakai.

Dua macam perabot kantor yang pasti dimiliki dan paling banyak dipergunakan dalam setiap kantor yaitu meja tulis dan kursinya. Oleh karena itu segala sesuatu tentang meja dan kursi itu perlu mendapat penelaahan terutama tentang ukuran, bentuk dan pertaliannya dengan luas lantai.

Meja tulis yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini :

a. Mulai permukaan meja sampai ke lantai tidak seluruhnya tertutup. Bagian bawahnya mempunyai kaki-kaki yang cukup terbuka, dengan demikian peradaran udara dapat berlangsung dengan lancar dan bagian kaki karyawan yang memakai tidak terasa panas. Juga meja kerja yang terbuka bawahnya memudahkan pembersihan lantai.

b. Permukaan meja tidak perlu berkilauan, sehingga dapat menyilaukan mata karyawan pemakainya. Permukaan meja juga tidak boleh berwarna hitam atau gelap, sebaiknya diberi warna yang muda dan terang. Pertentangan warna meja yang gelap dengan kertas yang umumnya berwarna putih mudah melelahkan mata.

c. Luas meja tidak perlu terlampau berlebihan. Permukaan meja yang terlampau luas umumnya tidak seluruhnya dipakai untuk bekerja. Bahkan sering kali dipergunakan sebagai tempat untuk memupuk berkas-berkas, benda-benda lain yang harus disimpan di dalam lemari atau pada rak tersendiri.

Perabot kantor yang sama pentingnya ddengan meja tulis ialah kursi, karena tanpa kursi tidak mungkin karyawan melaksanakan pekerjaan kantor. Kursi yang baik harus memenuhi syarat-syarat tertentu yang berhubungan dengan kesehatan dan kenikmatan pemakainya.

Menurut M.Ralph Barnes, dalam bukunya Motion and Time Study, bahwa kursi yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

a. Kursi itu dapat diatur tinggi rendahnya sehingga cocok bagi pemakai;

b. Kursi itu kokoh sebaiknya kerangka dibuat dari baja;

c. Kursi sebaiknya disesuaikan dengan bentuk badan orang, yaitu bagian yang diduduki menyerupai sadel sehingga berat badan terbagi merata dan karyawan yang duduk merasa enak. Tepi dengan tempat duduk hendaknya berbentuk bulat;

d. Kursi itu mempunyai pelbagai macam pekerjaan ialah bila tinggi rendah kursi dan penyangga belakang dapat disesuaikan bagi pemakainya. Kursi yang dapat diputar dan dapat diatur tinggi rendahnya termasuk kursi yang baik.

2. Peralatan kantor yang habis dipakai (office supplies)

Peralatan kantor yang habis dipakai dalam bahasa inggris disebut office supplies. Menurut Coleman Maze peralatan yang habis dipakai ialah benda-benda yang habis dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan kantor. (those material consumed in the orons of the clerical forces).

Yang termasuk peralatan kantor ini misalnya pena, tinta, pita mesin tulis, karet penghapus, berkas, jepitan kertas, dan lain-lain.

B. JENIS PERALATAN KANTOR

Pada perencanaan suatu kantor harus pula dirumuskan mesin-mesin kantor apa saja yang akan dipergunakan. Penggunaan mesin-mesin kantor tergantung pada perencaanaan prosedur kerja, metoda-metoda kerja yang sesuai dengan kebijaksanaan organisasi dan kebutuhan karyawan.

Kantor yang terencana dengan tepat tentu perlu memiliki mesin dan mesin-mesin itu berguna dengan baik. Dalam hal ini harus pula mempertimbangkan faktor orang yang melakukan pekerjaan yang turut mempengaruhi penggunaan mesin-mesin, prosedur-prosedur dan metoda-metoda.

Jenis mesin, prosedur dan metoda serta orang-orang yang melakukan pekerjaan saling mempengaruhi.

Beberapa keuntungan dan kerugian penggunaan mesin kantor.

Perlu diketahui bahwa memang terdapat keuntungan-keuntungan yang berlainan dengan penggunaan mesin-mesin yang berbeda kondisinya.

Mungkin dalam keadaan tertentu salah satu mesin lebih banyak memberikan keuntungan dari pada mesin yang lain.

Keuntungan-keuntungan penggunaan mesin-mesin kantor umumnya sebagai berikut :

a. Menghemat tenaga kerja, sehingga sebagian karyawan dapat pindah melakukan pekerjaan lain;

b. Menghemat waktu, misalnya dalam membuat daftar gaji;

c. Meningkatkan ketelitian dan memperbaiki mutu pekerjaan, misalnya bekerja dengan mesin-mesin hitung dapat memberikan ketelitian secara mekanis, memudahkan pemeriksaan;

d. Mengurangi rasa bosan jika dibandingkan dengan metoda tertulis;

e. Pekerjaan tampak lebih baik, misalnya surat-surat yang diketik tampak lebih rapih apabilaa dibandingkan dengan tulisan tangan;

f. Mencegah penggelapan, misalnya mesin-mesin untuk menulis cek;

g. Mengurangi kelebihan karyawan dan meningkatkan mutu pekerjaan;

h. Memberikan informasi yang lebih cepat dan lebih banyak kepada pemimpin jika dibandingkan dengan waktu sebelumnya, misalnya dengan mempergunakan sebuah computer elektronik.

Adapun kerugian-kerugian yang tampak pada penggunaan mesin kantor sebagai berikut :

a. Mesin tidak dapaat menyelesaikan pekerjaan yang memerlukan kecerdasan yang tinggi, misalnya masih memerlukan akuntan, meskipun mempergunakan mesin hitung.

b. Tingkat penyusutan dari beberapa mesin tinggi, misalnya dengan timbulnya mesin hitung elektronis yang mengakibatkan mesin hitung yang ada cepat menjadi kuno (out of date0;

c. Sulit mendapatkan operator-operator mesin yang terlatih, atau biaya untuk melatih terlalu tinggi;

d. Pengaruhnya terhadap sistem-sistem perkantoran, misalnya penggunaan sebuah computer dapat mengakibatkan perubahan sistem perkantoran;

e. Keluwesan dari beberapa metoda mesin ternyata kurang;

f. Lebih mudah memindahkan karyawan-karyawan dari bagian yang satu ke bagian yang lain, dari pada memindahkan beberapa mesin tertentu;

g. Membuat suara gaduh dalam kantor, kecuali apabila mesin-mesin dipisahkan tempatnya dari karyawan-karyawan;

h. Beberapa mesin harganya sangat mahal;

i. Kesulitan dalam pemeliharaan mesin.

C. RINCIAN PERALATAN KANTOR

Macam-macam mesin kantor yang penting dan paling banyak dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan kantor :

1. Punched Card machines/mesin kartu berlubang;

2. Marginal Punched Card machines;

3. Accounting machines/mesin pembukuan;

4. Adding machines/mesin jumlah;

5. Calculating machines/mesin hitung;

6. Typerwriters/mesin ketik;

7. Addressing machines/mesin pembubuh alamat;

8. Composing machines/mesin pengatur garis pinggir;

9. Reproducing machines/mesin pengganda;

10. Dictating machines/mesin pengimlaan;

11. Microfilming machines;

12. Folding and inserting machines;

13. Postage maters;

14. Collacting machines;

15. Check writers, protectore, signers;

16. Copy holders;

17. Counters;

18. Daters and time stamps;

19. Staplers;

20. Inter communication units;

21. Labeling machines;

22. Letter openers;

23. Numbering machines;

24. Paper cutters and deiles.

D. ASAS-ASAS PENGADAAN PERALATAN KANTOR

Jika memenuhi peralatan kantor, harus memperhatikan asas-asas pengadaan peralatan, sebab pengadaan alat-alat yang tidak sesuai dengan kebutuhan akan menimbulkan pemborosan. Adapun asas-asas itu :

1. Pekerjaan dan cara penyelesaian

Harus merumuskan tujuan pekerjaan dengan jelas dan seksama untuk menjamin pencapaiannya. Selain itu harus menentukan cara yang terbaik untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, dan cara itu harus benar-benar merupakan pilihan efektif dari beberapa kemungkinan.

2. Kebutuhan karyawan secara perorangan

Keputusan untuk menggunakan peralatan atau mesin kantor harus berdasarkan kebutuhan karyawannya. Pemakaian peralatan oleh orang lain bukan merupakan alas an yang cukup untuk dapat menerima, misalnya dalam menggunakan suatu peralatan tertentu, penentuan ukuran dan jenis apa sangat penting.

Pendekatan kebutuhan perorangan ini amat penting karena berhubungan dengan penggunaan mesin-mesin kantor.

3. Penghematan jumlah dan nilai waktu seluruhnya

Sebuah mesin kantor yang masih baru mungkin dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, akan tetapi yang menjadi pertimbangan penting bukan segi kecepatan melainkan penghematan dalam keseluruhan waktu, jumlah, dan nilainya. Penghematan-penghematan tidak akan diperoleh apabila waktu sesuatu unit tidak baik digunakan.

Penggabungan pekerjaan, keluwesan kesatuan untuk menyelenggarakan bermacam-macam pekerjaan dan kemampuannya untuk jumlah pekerjaan yang berlainan mempengaruhi volume pekerjaan.

Selain jumlah waktu, penggunaan waktu yang hemat harus berupaya agar menguntungkan. Waktu yang dihemat harus dipergunakan untuk pekerjaan kantor lain yang produktif.

4. Keluwesan penggunaan peralatan kantor

Penghematan dapat diperoleh dari kemungkinan penggunaan perlengkapan atau mesin-mesin kantor tersebut bagi bermacam-macam pekerjaan kantor. Umumnya dapat dibenarkan penggunaan perlengkapan atau mesin-mesin kantor apabila dapat dipergunakan secara efektif pula untuk bermacam-macam pekerjaan kantor.

5. Harga dan penanaman modal

Masalah harga selalu merupakan bahan pertimbangan yang oenting bagi pemimpin. Harga atau nilai perlengkapan mesin-mesin kantor harus dipertimbangkan dan dibandingkan dengan kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari pelayanan yang diberikan oleh pekerjaan kantor kepada para pelanggan. Dengan kata lain harus dipertimbangkan kemungkinan hasil yang akan diterima dengan yang harus dibayar. Pembelian perlengkapan dan mesin-mesin kantor yang berdasarkan pertimbangan yang tepat akan mengakibatkan penghematan sehingga akan mengurangi penanaman modal.

6. Kemampuan dari perlengkapan dan mesin-mesin.

Adalah suatu bahwa penggunaan perlengkapan dan mesin untuk berbagai pekerjaan kantor secara efesien. Dalam penggunaan mesin, hasilnya dapat ditentukan oleh pengalaman pemakai mesin-mesin tersebut, oleh karena itu karyawan karyawan-karyawan yang ada harus dipertimbangkan ketika membeli mesin-mesin kantor.

7. Nilai keindahan

Wajah/rupa kantor amat penting dan seperti diketahui nilai-nilai keindahan sangat subyektif dan sangat dipengaruhi oleh rasa senang seseorang, bukan hanya oleh data-data sesungguhnya.

Sehubungan dengal hal tersebut keuntungan yang sering diperoleh adalah dari penggunaan nilai keindahan sebagai pertimbangan untuk pembelian perlengkapan dan mesin-mesin kantor, misalnya sebuah kantor yang menarik, berpengaruh dan menguntungkan terhadap moral kantor, sehingga mengurangi kesulitan-kesulitan untuk mencari karyawan baru.

Sesungguhnya perlengkapan dan mesin-mesin kantor janganlah hanya dipandang sebagai alat-alat fisik untuk membantu karyawan-karyawan menyelesaikan pekerjaan mereka. Akan tetapi juga harus dipandang sebagai alat pendorong rohaniah, karena perlengkapan dan mesin-mesin kantor yang tepat membuat sikap yang positif dan sikap kerja sama serta membantu menempatkan karyawan dalam tempat yang tepat untuk bekerja secara efesien.

8. Prefensi karyawan

Pertimbangan ini sangat penting, karena unsur manusia menentukan apakah perlengkapan layak dipakai.

9. Pengaruh terhadap syarat-syarat karyawan

Sering penggunaan perlengkapan dan mesin-mesin kantor mengubah syarat-syarat, baik syarat mengenai jumlah karyawan maupun syarat mengenai tingkat kecakapan mereka. Juga harus mempertimbangkan mengenai pindahan, pengurangan dan latihan tenaga kerja.

10. Ramalan mengenai beban pekerjaan

Seperti halnya perencanaan tidak hanya volume dan jenis pekerjaan sekarang yang menjadi pertimbangan, akan tetapi juga kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan dari unit-unit untuk waktu yang akan datang, misalnya kebutuhan-kebutuhan 5 tahun yang akan datang harus dapat diperkirakan. Memang ramalan-ramalan demikian sering sulit untuk dikerjakan.

11. Kualitas pekerjaan dari pekerjaan kantor

Pengaruh perlengkapan mesin-mesin kantor terhadap ketelitian dan ujud kertas-kertas (surat-surat) harus dipertimbangkan. Apabila mempergunakan sebuah mesin untuk mengganti pekerjaan tangan maka biasanya akan menghasilkan ketelitian yang lebih besar, karena mesin cenderung membuat kesalahan yang lebih sedikit daripada manusia. Formulir-formulir yang dibuat dengan mesin umumnya tampak lebih baik, lebih rapih, lebih mudah dibaca dan lebih seragam jika dibandingkan dengan formulir-formulir tulisan tangan.

12. Keperluan untuk salinan-salinan dan data-data statistic

Pertimbangan-pertimbangan ini terutama bertujuan untuk memilih mesin kantor. Sebuah mesin dapat memberikan lebih banyak salinan dan hal ini untuk melengkapi data suatu macam dan dalam suatu bentuk yang tersedia. Menjadi pertimbangan pula, adanya salinan-salinan dan data tersebut apakah perlu dan dapatkaah melayani tujuan-tujuan hal ini, maka tersedianya data dan kertas-kertas (surat-surat) tambahan dapat mengakibatkan kegiatan pimpinan menjadi tidak efesien.

Selanjutnya kuhusus mengenai pembelian peralatan kantor harus diperhatikan hal-hal yang berikut :

a. Harus menghemat ruang kantor;

b. Tinggi meja dan kursi harus sepadan;

c. Tidak begitu berat, agar mudah dipindah-pindahkan:

d. Harus ada ruangan yang cukup di bawah sehingga mudah untuk membersihkan;

e. Fungsinya harus berhubungan dengan pekerjaan yang akan dilakukan;

f. Keawetan, perabot kantor yang dari logam lebih awet daripada perabot kantor dari kayu;

g. Resiko kebakaran, perabot kantor dari logam lebih baik daripada perabot kantor yang dibuat dari kayu terhadap bahaya kebakaran.