BELAJAR DARI MASALAH


Masalah merupakan sesuatu yang melekat dalam kehidupan. Masalah dengan teman, keluarga kerabat ataupun dengan diri kita sendiri. Masalah timbul karena adanya perbedaan antara harapan dan kenyataan, antara program dengan hasil yang dicapai, sering masalah itu timbul karena merasa apa yang kita perbuat kurang dihargai atau kita merasa diperlakukan kurang sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Berbagai kesempatan kita melihat banyak orang yang gagal dalam menyelesaikan masalah, namun banyak pula orang yang berhasil dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Orang sering berfikir mengapa masalah itu tidak pernah lepas dalam kehidupan dirinya. Masalah itu membuat dirinya merasa tidak nyaman, salah tingkah, resah, gelisah bahkan galau.
Cara orang mengatasi masalahg bergantung bagaimana ia memandang masalah itu sendiri. Kalau kita menganggap masalah itu sesuatu yang menghambat aktivitas, membuat pusing kepala, maka kita akan disibukkan dengan masalah tanpa ada kesempatan untuk menangkap pesan yang ada didalamnya. Energi, perasaan, pikiran akan habis hanya untuk menyelesaikan m asalah yang ada sehingga pekerjaan lain tidak dapat diselesaikan atau sekurang- kurangnya terabaikan. Banyak orang yang tidak sadar bahwa kemampuan dirinya terbatas, ia merasa sudah mengerahkan semua potensi yang dimilikitetapi masalah itu tidak kunjung selesai.
Mari kita coba lihat masalah dari cara pandang yang berbeda. Kita menganggap masalah itu sebagai sebuah kesempatan untuk meningkatkan potensi diri, mengangkat derajat, mengasah perasaan, meredam emosi. Bukankah dalam kehidupan ini kita diajarkan bahwa untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi harus melewati ujian terlebih dahulu, kita sering kurang sabar menghadapi masalah atau proses yang harus dilewati, kita ingin tahapan-tahapan itu kalau bisa diselesaikan dalam suatu kesempatan sekaligus, kita lupa bahwa proses itu merupakan tahapan untuk proses kematangan jiwa dan pikiran.
Mari kita rubah pikiran yang selama ini ada. bahwa kita mampu mengontrol apa yang ada di luar diri. Mengharap orang untuk melakukan apa yang kita inginkan, memberikan respon sesuai apa yang kita harapkan pada saat itu semua berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, kita merasa jadi orang yang paling beruntung. Namun apabila kita kenyataannya seakan akan apa yang disekitar kita menjadi musuh nomor satu, secara tidak sadar kita telah menciptakan masalah dalam diri kita sendiri. Masalah yang seharusnya tidak perlu ada telah menjelma menjadi sesuatu yang menyesakan dada. Coba sekarang sibukkan diri untuk mengendalikan emosi dan pikiran kita, latihan-latihan diperlukan untuk membuat jiwa lebih peka, emosi lebih terkendali dan perasaan lebih lapang menerima respon apapun yang diberikan lingkungan sekitar, tanamkan lebih mudah mengendalikan apa yang ada di dalam diri dari pada mengendalikan apa yang ada diluar diri.
Dalam suatu kesempatan Nabi Muhammad SAW bersabda" Sesungguhnya Alloh SWT itu tergantung prasangka hambanya." Kita sering merasa Alloh SWT itu tidak sayang, menghukum atas kesalahan yang telah kita perbuat dengan memberikan begitu banyak masalah, kita lupa telah begitu banyak nikmat yang diberikan Nya tanpa disadari seakan akan tertutup mata dan hati kita atas sifat Rahman dan Rahim Nya. Pada saat Alloh SWT memberikan masalah, sesungguhnhya Dia sangat sayang pada HambaNya. Dia ingin meningkatkan kualitas diri dan mengangkat derajat serta memuliakan, kita bersyukur karena masih diberikan Alloh SWT kesempatan untuk memperbaiki diri menuju kesempurnaan. Kesempurnaan kita terletak pada proses peningkatan kualitas diri yang terus menerus sampai akhir hayat. OK.KGA
0 Responses

Posting Komentar